Jakarta-Kliktodaynew
Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) percaya bahwa liputan investigasi Majalah Tempo pekan ini yang berjudul Tim Mawar dan Rusuh Sarinah dapat dipertanggungjawabkan.
KontraS meminta polisi menindaklanjuti temuan Tempo sehingga tidak mencoreng nama lain yang pernah menjadi anggota Tim Mawar Kopassus pada 1997. “Karena Tim Mawar berjumlah lebih dari satu orang,” kata Wakil Koordinator KontraS Bidang Strategi dan Mobilisasi, Ferry Kusuma, di Jakarta, Rabu, 12 Juni 2019.
Rivanlee Anandar, Staf Biro Penelitian Pemantauan dan Dokumentasi KontraS menyayangkan pernyataan Polri di konferensi pers pada 11 Juni 2019 di Kantor Kementerian Polhukam yang tidak menjelaskan lebih jauh ihwal temuan Majalah Tempo.
“Kalau disebut Tim Mawar, agak sedikit menggeneralisir. Fauka Noor Farid itu satu kompi Tim Mawar. Ini yang jadi tugas polisi untuk membuktikan bahwa ini operasi Tim Mawar dan harus dilakukan penyelidikan oleh polisi. Itu yang kami dorong,” kata Rivanlee.
Fauka Noor Farid diduga sebagai salah satu dalang kerusuhan dalam unjuk rasa yang berakhir rusuh pada 21-22 Mei lalu. Dalam wawancaranya dengan Majalah Tempo, Fauka menampik kabar tersebut dan menyebut bahwa Tim Mawar selalu dikaitkan dengan kerusuhan.
“Seperti sekarang, saya dikait-kaitkan dengan kerusuhan. Saya Tim Mawar. Siapa tidak kenal dengan Tim Mawar? Tidak hadir dalam (rapat) itu pun saya sudah diisukan itu. Yang rugi siapa kalau saya dikaitkan? Beliau (Prabowo), kan?” ucapnya kepada Tempo 1 Juni lalu.
Sumber : Tempo.co