Solo-Kliktodaynews
Komisaris PT Revio Aviasi Indonesia atau RAI, Ilham Habibie menargetkan akan memulai pembuatan purwarupa pesawat jenis R80 pada tahun ini. Saat ini pihaknya sudah mendapatkan investor baru untuk memproduksi pesawat bermesin turbotrop itu.
“Ada investor baru yang nilainya lumayan besar bagi kami,” kata Ilham saat ditemui di Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Senin (11/03/2019). Sayangnya, dia masih enggan untuk menjelaskan identitas investor serta nilainya. “Yang jelas investor dari Indonesia,” katanya.
Mereka telah menargetkan akan memulai pembuatan purwarupa pesawat R80 pada tahun ini. “Lokasi pengerjaan masih dirundingkan,” Mereka memiliki dua alternatif lokasi, yaitu di Batam dan Bandara Kertajati Jawa Barat.
Bandara Kertajati menjadi alternatif utama lantaran memiliki kawasan industri Aero City. “Kami berharap bisa menjadi lokasi final assembling,” katanya. Meski demikian, pihaknya juga masih mempertimbangkan Batam sebagai lokasi alternatif.
Ilham berjanji untuk segera membuat keputusan dalam waktu cepat. Sebab, pembuatan purwarupa pesawat itu juga membutuhkan waktu yang cukup lama. “Butuh waktu sekitar empat tahun,” katanya.
Apalagi, saat ini PT Revio Aviasi Indonesia juga telah mendapatkan investor baru.
Meski belum mulai diproduksi, PT RAI telah menerima pesanan 155 unit pesawat R80 dari empat maskapai dalam negeri. “Kami memang belum memasarkannya ke luar negeri,” kata Ilham. Hanya saja, dia yakin pesawat jarak pendek itu memiliki peluang besar di pasar internasional.
“Banyak negara-negara yang memiliki karakter seperti Indonesia yang berupa kepulauan,” katanya. Beberapa negara yang potensial untuk pasar baru adalah Philipiha, Thailand serta beberapa negara di Afrika dan Amerika Latin.
Pesawat yang dirancang oleh BJ Habibie itu memang menawarkan beberapa kelebihan. “Bisa digunakan di bandara yang memiliki landasan pendek,” kata Ilham. Pesawat itu juga menggunakan teknologi yang diyakini lebih hemat bahan bakar.(tempo.co/ktn)