Kita lihat saja di google, citra satelit di handpone kita, bagaimana kondisi hutan yang rusak.Tiap hari puluhan truk mengangkut kayu-kayu besar selama puluhan tahun dan kita lihat juga kayu-kayu besar yang dibawa bencana,” ungkapnya.
Dijelaskannya, bukti-bukti kerusakan terang benderang, selanjutnya gerakan bersama menghentikan pengrusakan dan melakukan pemulihan agar tidak terjadi di masa depan. “Bencana ini bencana ekologis, buatan tangan manusia, kerakusan manusia yang tidak bertanggungjawab,”
Kepada para wisudawan, Ephorus menawarkan prinsip sederhana yaitu Cerdas, Kritis dan Santun (CKS). Kecerdasan bukan sekadar tumpukan teori, melainkan daya untuk membaca jaman dan memahami luka-lukanya dan menemukan jalan pemulihan.
