Dinyatakan Meninggal Karena Positif Covid-19, keluarga Pertanyakan Kejelasan RSUD Tarutung

Penguburan jenazah dengan menerapkan protokol kesehtan. Photo : Ilustrasi
Bagikan :

SIBORONG BORONG – Kliktodyanews.com|| Setelah menjalani perawatan selama 12 hari  di RSUD Tarutung, PN warga Siborong-borong, Kab. Tapanuli utara meninggal dunia, Senin (30/8/2021).

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga , pihak RSUD menyatakan bahwa PN meninggal akibat Covid-19.

Keluarga PN, Simson Nababan menerangkan, awalnya korban (PN) merasa tidak enak badan, ia kemudian pergi ke RSUD Tarutung untuk mendapatkan perawatan medis dan langsung dimasukkan ke ruang UGD.

“Setelah tiga hari  menjalani perawatan di RSUD Tarutung, oleh tenaga medis RSUD Tarutung diperbolehkan untuk pulang dan beristirahat di rumah. Namun karena takut akan kambuh lagi, PN memutuskan untuk tetap menjalani masa pengobatan di RSUD Tarutung,”terang Simon.

Lebih lanjut, setelah 12 hari menjalani perawatan di RSUD Tarutung, pada Senin (30/8/2021), PN menghembuskan nafas terakhir nya. Pihak RSUD Tarutung menyatakan bahwa Alm PN positif COVID-19.

Masih menurut Simon, Pihak keluarga yang mendampingi proses pengobatan  PN kemudian mempertanyakan kebenaran pernyataan dari RSUD Tarutung. Mengingat sebelum meninggal, korban sempat mempertanyakan mengapa ia  tidak dirawat di ruangan khusus bagi pasien Covid. Jika ia memang positif Covid-19 seperti hasil dari diagnosa dari puskesmas

Kemudian berdasarkan keterangan dari pihak keluarga Almarhum,  PN sempat dilarikan ke Puskesmas setempat dan puskesmas mengeluarkan surat diagnosa bahwa Ibu PN positif Covid-19 dan ditandatangani oleh 4 orang pihak keluarga korban.

Hal yang sama juga terjadi di RSUD, pihak keluarga korban diminta untuk menandatangani surat dengan alasan untuk keperluan administrasi Rumah sakit.

Pihak keluarga korban kini mempertanyakan kebenaran dari diagnose RSUD Tarutung, karena selama ibu PN dirawat di RSUD Tarutung, Alm selalu di temani oleh pihak keluarga, namun anehnya sampai saat berita ini ditulis pihak keluarga korban sama sekali tidak ada mengalami gejala Covid-19 dan pihak keluarga yang mendampingi Alm sama sekali tidak ada disarankan oleh pihak RSUD Tarutung untuk segera di lakukan rapid test.

“Kami heran bang, ketika pertama kali bou (Alm) masuk rumah sakit, bou tersebut tidak dinyatakan positip Covid-19. Tetapi pada saat bou meninggal itu dinyatakan Covid-19 Dan yang lebih aneh lagi keluarga terutama anaknya yang menemani selama berada di rumah sakit tidak ada kok mengalami gejala covid dan tidak ada juga disarankan rapid test oleh pihak rumah sakit. Kan bingung jadinya kami ini. Apakah alm bou kami memang positif covid-19 atau sengaja di covidkan oleh RSUD Tarutung,” kata Simson Nababan pada Selasa, (31/8/2021).

Sementara itu, Dirut RSUD Tarutung Dr. Janri Nababan saat di konfirmasi melalui pesan Whatapp terkait informasi ini mengarahkan kru media kliktodaynews.com untuk menghubungi humas sembari memberikan nomor kontak .

Terpisah, Humas RSUD Tarutung Nove Simbolon saat di konfirmasi mengatakan saya lagi isoman yah Pak, konfirmasi Bapak kita tampung. Saya konfirmasi dlu ke status thx tulisnya dalam pesan whatapp yang diterima awak media, Selasa (31/8/2021).  (KEV/KTN)

 

 

 

Bagikan :