MEDAN – Kliktodaynews.com|| Tanah longsor yang terjadi di jalan lintas Berastagi-Medan tepatnya di tikungan PDAM Tirtanadi, Kecamatan Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara mengakibatkan 3 orang meninggal dunia.
Identitas korban yang meninggal akibat kejadiaan naas itu adalah seorang ibu bernama Layani Br Bangun, warga Sekoci Besitang dan putrinya, Novita Sari br Sembiring (29 tahun) serta sopir Xenia bernama Armando.
Sementara dua korban lain yakni Gustini Hagiana Ginting dan Ferdinan Tarigan dirawat di rumah sakit berbeda.
Tampak Suasana duka menyelimuti kamar jenazah RSUP Adam Malik Medan pada Minggu (24/10/2021).
Rekan kerja Layani Beru Bangun, Evalina Barus, menceritakan kalau kelima orang ini berangkat dari Tanjung ke Kabupaten Karo untuk ziarah ke makam suami Layani.
Mereka ingin meminta restu karena anak Layani, Novita, akan menikah dengan Ferdinan Tarigan.
Nahas, mobil yang mereka tumpangi tertimpa material Longsor di Sibolangit.
Peristiwa tragis ini kali pertama diketahui Evalina dari pihak Gereja sekitar pukul 22.00 WIB.
“Layani (korban tewas) terkenal baik dan payah marah. Dia guru yang tidak bisa marah. Sementara Novita adalah anak satu-satunya yang bekerja sebagai honorer bidan di Bea Cukai,” kata Evalina.
Bus Rajawali Ringsek “Cium” Truk Tangki di Batu Bara, 23 Penumpang Luka-luka
Evalina mengenal Layani sejak berprofesi sebagai guru pada tahun 2005.
Baru dua hari yang lalu Layani mengatakan akan berpisah dengan guru di sekolahnya karena akan pensiun.
“Tiga tahun lagi dia pensiun. Selalu dibilang sama kami, dia tidak lama lagi pensiun dan tidak akan melihat kami lagi,” ujarnya dengan nada bergetar.
Selain itu, masih melekat diingatannya, Layani tampak tidak terlalu suka ditanyai soal pernikahan Novita.
Novita direncanakan nikah dengan Ferdinan pada November 2021.
Tetapi karena pandemi masih berlangsung, diubah menjadi Februari 2021.
“Asal kami tanyain soal itu, dia nampak tidak suka. Dibilang kami belum tentu datang jadi tidak usah ditanyain,” sebutnya.
“Dia kek tidak antusias pernikahan anaknya ini. Sampai dibilangnya kami nanti tidak diundang karena dia was-was juga dengan Corona,” tambahnya.
Selain itu, ia pun masih ingat bahwa sebelum pergi ke Karo Layani sempat tidak diperbolehkan oleh kepala sekolah.
Pasalnya, saat itu ada zoom meeting untuk satuan sekolah sehingga Layani harus mengikutinya.
Namun, Layani minta tolong agar dia diperbolehkan pergi.
Sebab, calon menantunya ingin pergi ke makam suaminya untuk ziarah sebelum melancarkan pernikahan anaknya.
Sumber : tribunnews.com