JAKARTA – Kliktodaynews.com Sempat viral di media sosial, seorang pemuda asal Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, terpaksa meninggalkan jenazah sang ayah demi mengikuti tes anggota polisi.
Cerita itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook LelyMozz, yang memperlihatkan seorang pemuda mengenakan kaos hitam dan celana jins hitam sedang memakai sepatu untuk pergi.
Disebutkan di akun tersebut”Anak lajang ini harus pergi meninggalkan mayat bpk nya yg masih terbaring kaku dirumahnya. Karena dia harus melanjutkan cita-citanya di #kepolisian,”tulisnya.
Di aku tersebut juga dituliskan daerah Humbang Hasundutan Sumut.
Dilansir dari tribunnews.com,Selasa (20/4/2021), Guntur Tinambuan yang mengaku keluarga dari Todu menjelaskan bahwa ayah dari pemuda yang meninggal dunia tersebut adalah pamannya.
Sementara Todu adalah anak dari pamannya tersebut.
Guntur mengungkapkan, ada kekeliruan informasi yang beredar mengenai Todu yang akan mendaftar polisi.
Diungkapkan Guntur, saudara sepupunya itu bukan hendak masuk tes kepolisian, melainkan ujian masuk Perguruan Tinggi Negeri.
“Itu memang informasi yang tidak benar, setahu saya anaknya paman saya ini tidak ada mau test ke kepolisian.”
“Info yang saya dapat adalah akan menempuh ujian PTN, itu yang saya tau,” kata Guntur kepada Tribunnews.com, Senin (19/4/2021).
Guntur menaambahkan, keluarganya memang tinggal di Desa Pakkat Huagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Sumatera Utara.
Lantaran tinggal di Tangerang, Guntur mengaku tidak mendapat informasi lengkap mengenai cerita yang viral ini.
Ia pun hanya mendapatkan cerita dari grup keluarga besarnya di WhatsApp.
“Berhubung saya tinggal di Tangerang, saya hanya mendapatkan info melalui group WA keluarga besar dari kakek, orang tua paman saya yang meninggal ini,” tuturnya.
Terkait informasi Todu hendak mendaftar polisi, Guntur lantas berharap agar postingan tersebut dihapus agar tidak menimbulkan salah pengertian.
“Yang pasti anak paman saya sedang berusaha agar tahun ini bisa berhasil masuk PTN.”
“Dan melalui ini kami berharap agar semua postingan ini terhapus agar tidak menimbulkan polemik,” pungkasnya. (TIM/KTN)