LAMPUNG – Kliktodaynews.com|| Sekertaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI), Fachrul Razi meminta kepada seluruh pengurus dan anggota PPWI untuk menahan diri tidak gegabah dan tidak terprovokasi terkait Ketua Umum (Ketum) PPWI, Wilson Lalengke yang sedang diproses secara hukum dan diduga dikriminalisasi.
“Kita sedang menyaksikan proses penegakan hukum yang dirusak oleh oknum-oknum. Perlu kita ketahui, di atas langit ada langit, di atas pangkat ada pangkat, di atas jabatan ada jabatan,” kata Fachrul Razi melalui voice yang diterima media ini, Sabtu, 12 Maret 2022.
Menurutnya, kesabaran adalah ujian bagi PPWI. Kekompakan adalah modal untuk terus solid dan tidak terprovokasi dengan apapun.
“Saya sampaikan, hari ini, saya Fachrul Razi, Sekjen PPWI mengambil alih organsiasi PPWI yang hari ini mengalami kekosongan karena Ketua PPWI diproses secara hukum dan dikriminalisasi,” ucapnya.
Fachrul Razi menegaskan, pihaknya akan menempuh jalur damai sesuai aturan hukum.
“Kita tidak mau ada pihak- pihak yang memboncengi penegak hukum sehingga proses penangkapan Saudara Wilson dilakukan tanpa prosedur hukum. Saya marah betul dengan peristiwa hari ini dan juga video yang menunjukkan bagaimana Saudara Wilson diperlakukan tidak manusiawi ibarat teroris dan menjadi musuh bersama aparat,” pungkasnya.
Fachrul Razi juga mengatakan, pihaknya menghargai aparatur negara, menghargai Kepolisian, khususnya di Lampung Timur.
Tapi, kata dia, penegakkan hukum harus ditegakkan bukan berarti melakukan tindakan dengan cara kekerasan.
“Saya juga memaklumi psikologis Saudara Wilson yang di lapangan karena lelah, letih dan juga kecapean sehingga beliau berada dalam kondisi yang tidak terkontrol,” ujarnya.
“Saya minta kepada teman-teman untuk bisa menahan diri. Kita akan hadapi secara baik-baik. Kalau ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan damai, mari kita selesaikan. Tapi kalau ini tetap dilanjutkan, kita akan lanjutkan sampai proses hukum ditegakkan seadil-adilnya,” sambungnya.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan merespon dengan cerdas terkait permasalah di Lampung Timur.
“Selagi ada waktu untuk rekonsiliasi dan menempuh dengan jalur damai, kita memiliki ruang untuk teman-teman (oknum petugas) yang melakukan kekerasan terhadap Wilson. Tapi sebaliknya, apabila tidak ada jalur lain dan Saudara Wilson akhirnya dikriminalisasi, diproses secara hukum, bahkan dipenjara, maka kita akan tempuh jalur selanjutnya di jalur hukum dan jalur politik,” tutupnya. (REL/SUIN/KTN)