LAMPUNG UTARA – Kliktodaynews.com|| Peringatan Isra Mi’raj ditujukan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Selain itu, peringatan tersebut adalah bagian dari syiar Islam sebagai rahmatan lil alamin atau Islam adalah rahmat bagi seluruh alam semesta.
“Dengan digelarnya kegiatan ini, diharapkan akan memotivasi siswa untuk lebih mendalami pelajaran agama Islam sehingga, siswa akan berakhlaktulkarimah” ujar
Kepala UPTD SMPN 9 Kotabumi, Heridawati S.Pd, dalam sambutannya saat peringatan Isra Mi’raj, 1444 Hijrah, di halaman sekolah setempat, Sabtu (25-2-23).
Banyak hikmah yang dapat di petik siswa dari peristiwa Isra dan Mi’raj. Khususnya, bagi para peserta didik. Sebab, peringatan ini dapat memberikan pemahaman akan ajaran islam untuk pembentukan karakter dan budaya islami di sekolah yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Salah satu peristiwa terpenting Isra Mi’raj adalah perintah salat 5 waktu. Karenanya, laksanakan perintah itu dengan benar sesuai syarat dan rukunnya” kata dia memberi motivasi bagi siswanya.
Pada bagian lain, di acara yang dihadiri Penceramah Habib Abdurrahman Al-Haddad, Asisten III, Bidang Administrasi Umum, Sofyan dan perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Utara, Kepala UPTD SMPN 9 Kotabumi, mengeluhkan kendala yang dihadapi pihak sekolah. Khususnya, minimnya sarana dan prasarana.
“Di kesempatan ini, selaku kepala sekolah, saya sampaikan ke pemangku kebijakan untuk permohonan bantuan MCK bagi para siswa dan ini mendesak. Sebab, MCK sekolah yang disediakan rusak dan tidak dapat digunakan. Sehingga, siswa yang mau ke belakang terpaksa meminta izin pada guru untuk menggunakan toilet kantor” kata dia.
Selain itu, pihaknya juga belum memiliki mushola sekolah. Di bagian tenaga pengajar, dari 28 guru yang terbagi guru honor 13 orang dan guru PNS sebanyak 15 orang, sekolah tidak memiliki guru mata pelajaran PPKN dan untuk guru BP, juga belum ada.
“Sekolah kami juga tidak terjangkauan jaringan sinyal. Sehingga, alat komunikasi baik telpon maupun internet tidak dapat digunakan di lingkungan sekolah. Karenanya, pihak sekolah tidak dapat menggelar ujian berbasis on-line” tuturnya menambahkan. (IS/KTN)