Tanah Karo-Kliktodaynews.com Virus Babi seperti semakin menambah penderitaan bagi paternak babi di Kabupaten Karo. Penangkal atau obat untuk pencegahannya maupun meminimalisir penyebaran virus belum ditemukan.
Teranyar sebanyak 462 ekor babi mati terserang virus di Kabupaten Karo, dalam kurun waktu tiga minggu terakhir. Kerugian dialami masyarakat peternak, dan pedagang (pengumpul) mencapai Rp 926.680.000.
“Desa Lau Baleng sebanyak 440 ekor, Desa Perbulan Kecamatan Lau Baleng ada 3 ekor. Desa Nang Belawan, Kecamatan Simpang Empat 1 ekor. Sementara, Lau Cimba, dan Kampung Dalam, Kecamatan Kabanjahe ditemukan 3 ekor yang mati mendadak. Sedangkan di Desa Lau Pengulu, Kecamatan Mardinding ada 15 ekor” ujar Kadis Pertanian Karo, Metehsa Karo-Karo,kepada wartawan, Selasa (12/11/2019).
” Hasil uji laboratorium Balai Veteriner Medan, menunjukan indikasi ke arah adanya penyakit African Swine Fever (ASF), namun masih indikasi. Hasil yang sudah pasti dari uji lab menyatakan positif terhadap hog cholera (HC),” jelas Metehsa.
“Disinfektan masih terus kami lakukan. Semalam di kecamatan terdampak terbanyak, yaitu Lau Baleng dan Mardinding. Kami himbau masyarakat agar tidak membeli babi dari luar daerah, karena kesehatannya tidak terjamin. Mengkonsumsi daging babi sehat tetap aman bagi kesehatan manusia,” imbuhnya. (LIN/KTN)