Puluhan Babi Miliknya Mati , Seorang Warga Mengeluhkan Penguburannya

Emi Br Panjaitan (43) peternak babi waraga gg. Terilus Jaya Kec. Kabanjahe. dan Bangkai-bangkai babi di dalam kandang yang mati per hari ini
Emi Br Panjaitan (43) peternak babi waraga gg. Terilus Jaya Kec. Kabanjahe. dan Bangkai-bangkai babi di dalam kandang yang mati per hari ini
Bagikan :

Tanahkaro-Kliktodaynews.com Wabah penyakit HOG CHOLERA yang menyerang ternak babi belakangan waktu ini sangat membuat resah para peternak. Mereka tidak tahu lagi harus berbuat apa. Seperti yang dikeluhkan Emi Br Panjaitan , warga gg. Terus Jaya Kec. Kabanjahe Kab. Karo yang mendapati 7 ekor ternaknya telah mati di dalam kandang tadi pagi Rabu (11/12/2019).

Selama ini Emi juga telah mengalami kerugian yang tidak sedikit . ” Sekitar 27 ekor babi kami yang mati. Termasuk induknya yang kami harapkan untuk pengembangbiakan. Saya sudah banyak mengeluarkan biaya untuk mengangkat bangkai-bangkai ini ke luar daerah jauh dari pemukiman. Tepatnya di kampung keluarga saya, tapi sekarang mereka sudah menolak saya untuk menguburkan bangkai-bangkai ini. Saya jadi bingung dan sedih ,” ratapnya pada wartawan saat di tanyai tentang kejadian ini di rumahnya.

” Saya sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk masalah kami para peternak . Sekarang saja di kandang masih ada babi yang lagi sekarat. Tinggal menunggu jam nya saja,” ujar ibu 3 orang putri yang kebetulan sudah menjadi ibu tunggal sejak kematian suaminya beberapa tahun silam.

Penyakit HOG CHOLERA atau kolera babi ini sendiri adalah penyakit demam babi klasik (Classical Swine Fever) . Penyakit ini sering menyebabkan babi mati dan menular ke bebi lainnya. Sebelum kematiannya babi akan mengalami kejang, pendarahan di kulit dan organ dalam serta demam tinggi. Sebenarnya dinas pertanian melalui bidang peternakan telah menyediakan vaksin untuk ternak mereka. Tetapi masih banyak peternak yang enggan mengambil vaksin itu. (DW/KTN)

Bagikan :