Tanah Karo-Kliktodaynews.com
Gunung Sinabung yang berdiri gagah di Kabupaten Karo kembali batuk. Kali ini muntahan lahar dingin tanpa ampun mengalir turun dan menutupi sebagian akses jalan Kabanjahe-Kutabuluh. Aliran lahar yang melintasi jalan besar kedua kecamatan penuh dengan material dan meluap ke badan jalan, Kamis 23/04/2020 sekitar pukul 15.00 WIB.
Air dan lahar dingin mengalir turun dari atas puncak Gunung Sinabung dengan tiba tiba hingga meluap keluar batas bedeng dan jembatan yang terletak di dusun Bekerah, desa Sukatendel, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo. Kejadian ini sontak membuat para warga desa panik dan terkejut.
Beberapa rumah penduduk yang berada di sepanjang jalan aliran lahar dingin yang telah membentuk alur sungai ini juga terlihat terkena aliran lahar dingin tersebut. Lahar dingin juga tampak menggenangi kebun dan ladang penduduk yang berada disekitarnya.
Beberapa warga Sukatendel sudah banyak berkumpul dilokasi yang tidak jauh dari aliran lahar dingin tersebut , mengaku bahwa sudah hampir setahun berlalu pasca erupsi tidak pernah ada lahar dingin. Menurut warga bahwa sebelum aliran lahar dingin turun terdengar oleh mereka suara dentuman yang keras dari arah perut gunung Sinabung
Rina Br Ginting (32) salah seorang warga desa mengatakan pada kru bahwa dirinya bergegas melihat kebun miliknya setelah aliran lahar dingin tersebut berhenti. “Air yang bercampur dengan lumpur sudah merusak tanaman yang baru beusia beberapa bulan , sudah terbayang kan tidak akan dapat dipanen sementara selama ini aktivitas yang lain masih dilarang pemerintah efek dari Covid19 , entah apalah nanti sebagai penyambung hidup kedepannya , ” tuturnya sambil menangis.
Sedangkan menurut Camat Tiganderket Sukur Berahmana saat dimintai keterangan melalui aplikasi WhatsApp resminya , membenarkan kejadian bencana alam tersebut yang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini, namun banyak lahan pertanian milik warga yang tertimbun lahar dingin. Hingga kini akses jalan menuju kecamatan Tiganderket lumpuh total dan belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat,” ujarnya menjelaskan.
Hingga saat ini, masih terlihat aktifitas warga yang masih sibuk membersihkan rumah mereka dari lahar dingin yang telah menutupi area hingga setinggi mata kaki. Mereka menuturkan bahwa rasa takut masih belum hilang mengingat kejadian banjir lahar dingin dari gunung Sinabung beberapa waktu lalu dan sempat memakan korban jiwa.(DW/KTN)