Tanah Karo-Kliktodaynews.com Siosar semakin memprihatinkan, bahkan luput dari perhatian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo. Sejumlah fasilitas umum di lokasi relokasi Siosar yang dihuni oleh masyarakat 3 Desa sudah mulai memprihatinkan. Salah satunya jambur desa Sukamariah sudah mulai hancur, rusak, terutama bagian plafon dan baja ringan tampak bergelantungan hampir jatuh.
Plafon jambur desa Suka Meriah, Kecamatan Tigapanah tinggal hanya rangka dari baja ringan. Sementara plafon yang menggunakan bahan gifsun juga sudah terlapas semua dari rangka. Adapun yang tertinggal hanya sedikit. Hal ini ditengarai dapat memakan korban. Begitu juga dengan lantai sudah mulai retak- retak dan terlepas sehingga terlihat hanya tanah.
Jambur yang biasa dipergunakan untuk tempat berkumpul masyarakat untuk musyawarah , pesta suka dan duka kondisinya sangat memperihatinkan . Jambur ini dibangun pada tahun 2015 dengan Dana Siap Pakai (DSP) Tahun Anggaran 2015, senilai Rp.1milyar lebih. Bahkan jambur ini sudah pernah roboh. Tetapi saat itu tidak ada korban jiwa.
Kepala Desa Sukameriah,Yani Ginting(52) mengaku ada keragu-raguan berkumpul didalam jambur. ” Sebenarnya, kami sangat takut disaat berkumpul didalam Jambur desa ini. Apalagi saat musim hujan, air masuk kedalam lokasi. Tapi apalah daya kami, nggak ada tempat berkumpul. Mau tidak mau harus tetap digunakan, ” ujar Kepala desa Suka Meriah, Yani Ginting kepada sejumlah wartawan, didekat jambur desa, selasa (21/06/2019), sekira pukul 16.10 WIB.
Yang lebih mirisnya lagi kata Ginting ,baru -baru ini ada pemeriksaan dari PLN dan menyampaikan bahwa semua pasilitas umum belum menggunakan KWH meter. ” Kalau tidak secepatnya pasang meterannya, arus listrik kesejumlah fasilitas didesa Suka Meriah akan diputus. Tiang Jambur ini sudah sempat dipanjat oleh petugas dari PLN. Tapi saat itu kami komplain, maka tidak jadi dicabut sambungan listrik didesa Suka Meriah ini, begitu juga dengan desa Simacem, dan desa Bekerah, ” terang Ginting.
Ditambahkan Ginting lagi,semua fasilitas umum seperti jambur,Kantor Kepala Desa ,Balai-balai desa,pustu dan rumah dinasnya sampai saat ini belum ada serah terima BPBD Karo kepada masyarakat ataupun kepada Pemerintahan Desa.
Menurut Yani, seusai kedatangan petugas dari PLN, ke esokan harinya, ianya bersama Kepala desa Simacem dan Kepala desa Bekerah mendatangi Kepala Pelaksana BPBD Karo, Martin Sitepu ke Kabanjahe. “Ke esokan harinya, setelah petugas PLN itu datang ke desa ini untuk melakukan pemutusan arus listrik, kami mendatangi BPBD, dan mempertanyakannya kepada Pak Martin Sitepu, sambungnya, kata Pak Martin, kami akan menindak lanjutinya, “ucapnya sambil mengatakan bahwa sampai hari Senin (24/6/2019) janji tindak lanjut dari BPBD Karo tidak ada.(KTN/LIN)