TANAH KARO – Kliktodaynews.com Erupsi Gunung Api Sinabung disertai hujan material debu vulkanik dan luncuran awan panas kembali menghujani empat desa di Kecamatan Namanteran diantaranya Desa Kutarayat, Ndeskati, Kebayakan dan Namanteran, Rabu(19/5).
Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, sejumlah warga bersama petugas TNI/ Polri, BPBD dan Satpol PP berjibaku melakukan pembersihan material debu yang menutupi badan jalan, atap rumah dan lahan pertanian, dengan menerjunkan empat unit mobil Damkar
Petugas Pos Pemantau Gunung Api Sinabung, Armen Putra kepada Wartawan menyebutkan. Erupsi terjadi sekira pukul 04.48 Wib dengan tinggi kolom abu teramati ± 3.500 meter di atas puncak (± 5.960 meter di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah Timur dan Selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 120 mm dan durasi ± 11 menit 18 detik.
Letusan erupsi yang terjadi bersamaan dengan luncuran awan panas ke arah Timur – Tenggara sejauh 3000 meter. Saat ini Gunung Api Sinabung berada pada status Level III (Siaga).
Pos pemantau merekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Api Sinabung.
Sementara itu, pada radius sektoral 5 km untuk sektor Selatan – Timur dan 4 km untuk sektor Timur – Utara.
Jika terjadi hujan debu vulkanik, masyarakat dihimbau memakai masker bila keluar rumah maupun di dalam rumah, untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.
Selanjutnya mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Serta masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Api Sinabung agar tetap Waspada terhadap bahaya lahar dingin.
Lanjut Armen, aktifitas Gunung Api Sinabung bisa saja berubah, namun masyarakat jangan melakukan tindakan ataupun kegiatan di kawasan Zona Merah.
Berbagai akibat bisa saja terjadi bila tidak mengindahkan berbagai larangan yang sudah di keluarkan petugas Pos pengamatan Gunung Api Sinabung, jelas Armen.
Kepala BPBD Kabupaten Karo Juspri Nadeak melalui Kabid Darurat dan Logistik (Darlog) Natanail Perangin angin yang dikonfirmasi beberapa Wartawan menyebutkan, erupsi Gunung Api Sinabung berdampak di empat desa yang ada di Kecamatan Namanteran diantaranya, Desa. Kutarayat, Ndeskati, Namanteran dan Kebayaken.
Terpantau saat terjadi guguran material debu vulkanik empat desa di Kecamatan Namanteran, terlihat material debu setebal kurang lebih 1 cm menutupi atap rumah, badan jalan dan perladangan milik warga.
Mengetahui peristiwa itu, pihaknya menerjunkan empat unit mobil Damkar bersama TNI/ Polri bersama masyarakat melakukan penyemprotan menggunakan air, agar material debu cepat terurai dan tidak beterbangan menggannggu kesehatan warga yang terdampak, akhir Natanail.
Sementara itu Yunus Sitepu, 47 penduduk Desa. kutarayat yang di konfirmasi Wartawan mengaku, saat kejadian itu dirinya masih tertidur pulas bersama keluarganya.
Saat terbangun pagi dirinya bersama warga di desa itu mulai terdengar dan mengetahui, kalau material debu vulkanik sudah memenuhi seluruh desa mereka.
Hujan material debu sejak terjadinya erupsi Gunung Api Sinabung 2010 lalu, mereka mulai terbiasa.
Namun bersama warga desa mereka selalu kompak melakukan pembersihan debu dan selalu mengenakan masker selama melakukan aktifitas didalam dan diluar rumah, sebut Yunus.(LIN/KTN)