Pengakuan Calon Eksekutor 4 Pejabat: Dengar Targetnya Saya Sawan

Sejumlah tersangka dihadirkan dalam rilis barang bukti Ambulans Partai Gerindra yang membawa batu di Polda Metro Jaya, Jakarta, 23 Mei 2019. Polisi mengamankan Ambulans Partai Gerindra yang dibawa dari Tasikmalaya bernomor polisi B 9686 PCF yang membawa batu diduga untuk kerusuhan 22 Mei serta uang sebesar Rp 1.200.000 dan sejumlah telpon genggam
Bagikan :

Jakarta-Kliktodaynews.com Iwan Kurniawan, salah satu tersangka rencana pembunuhan terhadap empat pejabat nasional mengaku kaget ketika mengetahui nama-nama target yang harus ia bunuh. Calon eksekutor pembunuh itu menuturkan, awalnya hanya diperintahkan membunuh seorang buzzer Joko Widodo. Belakangan, targetnya berubah menjadi empat pejabat nasional. “Mendengar nama targetnya saja saya langsung sawan,” kata dia dalam sesi wawancara dengan Majalah Tempo, Selasa, 28 Mei lalu.

Keempat target yang mesti dibunuh Iwan antara lain Menteri Koordinator Politik Hukum dam Keamanan Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen dan Keamanan Gories Mere.

Kepada tim Majalah Tempo, Iwan blak-blakan soal rencana pembunuhan tersebut, termasuk soal dalang di balik rencana pembunuhan itu adalah bekas Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal Purnawirawan Kivlan Zen dalam skenario pembunuhan tersebut. Tentara yang desersi pada 2005 ini menjelaskan ada alasan lain mengapa Kivlan membidik empat tokoh nasional tadi.

Selain itu, mantan anak buah Kivlan ini juga menjelaskan bagaimana rencana pembunuhan dimulai dari sebuah obrolan di restoran nasi padang di Jakarta Utara, serta bagaimana ia berupaya kabur dari Kivlan supaya tidak jadi disuruh membunuh. Pengakuan lebih lengkap dari Iwan dapat Anda baca dalam Majalah Tempo edisi 10 Juni.

Kivlan Zen menyanggah berada di balik rencana eksekusi empat pejabat. “Saya tidak tahu,” kata Kivlan di gedung Badan Reserse Kriminal Markas Besar Polri pada 29 Mei lalu. Pengacara Kivlan, Muhammad Yuntri, kliennya tak pernah memerintahkan siapa pun untuk menembak pejabat yang disebut Iwan. “Tak masuk akal bila Pak Kivlan berniat membunuh tokoh nasional,” kata dia.

Sumber : Tempo.co

Bagikan :