JAKARTA-Kliktodaynews.com|| Ada lima kunci sukses karier Ketua MPR, Bambang Soesatyo, baik secara politis maupun dari aspek kepengusahaan.
Salah satunya adalah pengalamannya sebagai wartawan, yang membentuk sikap penulis 31 buku itu tampil lebih cair dan terbiasa memanfaatkan jaringan komunikask untuk menghantarkan dirinya dalam berita. Demikian dikatakan wartawan senior dan budayawan Wina Armada Sukardi, sebagi pembicara dalam acara peluncuran dua buku terbaru Bambang Soesatyo, Minggu,10/9, di Bengkel Space, Jakarta.
Acara itu dihadiri kalangan politikus dan selebritis. Bertindak sebagai pembicara utama Menkopolkam Mahfud MD. Sedangkan pembicara lain Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Rektor ITB Arif Satria, pesohor Baim Wong dan Deddy Corbuzier.
Menurut Wina Armada, yang sudah bersahabat lebih dari 40 tahun dengan Bamsoet, demikian Bambang Soesatyo biasa dipanggil lingkungan dekatnya, lima faktor kunci sukses meliputi adanya ambisi atau impian dalam diri Bamsoet. Sejak awal, bahkan ketika masih mengalami kesulitan ekonomi saat mahasiswa dan masih indokost, Bamsoet sudah mempunyai ambisi tingggi.
“Demikian pula, walaupun baru memulai kariernya sebagai reporter pemula, Bamsoet telah memikiki ambisi atau cita-cita tinggi,”ungkap Wina Armada.
Dengan adanya ambisi ini mendorong Bamsoet untuk senantiasa melangkah lebih sukses.
Faktor kunci sukses kedua, tambah Wina, Bamsoet dapat memanfaatkan semua momentum peluang yang ada. Dari mulai saat masih menjadi “staf” serabutan Agung Leksono, persaingan di Komisi III DPR sampai menjadi ketua DPR dan Ketua MPR , dapat dimanfaatkan dengan sangat baik oleh Bamsoet. ”Sehingga dia terus mengapai sukses,” terang Wina.
Ketiga, menurut Wina, Bamsoet sangat kreatif, bahkan berpikir out of box. “Contoh konkrit, acara hari ulang tahun 61 tahun hari ini, dilaksanakan di Bengkel Space, suatu tempat yang mungkin tak terpikir oleh pejabat lain. “Kalau pun terpikir, pejabat lain belum tentu berani,” tambah Wina.
Walhasil, Bamsoet selalu manpu melangkah berbeda, menarik perhatian dan menjadi menonjol.
Keempat, pengalaman Bamsoet sebagai wartawan membuat relasinya dengan pihak-pihak lain, termasuk dengan lawan politik, berlangsung lancar. Perbedaan politik tidak menyebabkan konflik berkepanjangan dan selalu cair. Bamsoet dapat menerima tamu dari kalangan manapun tanpa terlalu formal, sebagaimana gaya wartawan pada umumnya.
“Terakhir, Bamsoet selalu diliputi keberuntungan,” ujar Wina. Dalam hal ini garis tangannya masih selalu dilindungi Tuhan.
Sedangkan Deddy Corbuzier menyebut, masyarakat kini sudah mulai cenderung apatis. Dia mengharapankan para pejabat memperhatikan soal ini. ***