INTERNATIONAL – Kliktodaynews.com|| Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko, menelepon Menteri Energi Amerika Serikat, Jennifer Granholm, terkait situasi di PLTN Zaporizhzhia, Jumat (4/3). Ia mendesak penilaian profesional dilakukan oleh komunitas internasional, mengingat area PLTN sempat terbakar.
“Musuh tidak mengkhawatirkan keamanan nuklir dan radiasi,” kata Galushchenko dalam sebuah pernyataan, Jumat (4/3), dikutip dari CNN.
Ia juga menilai Rusia tak peduli dengan kehidupan warga Ukraina, Eropa, dan masyarakatnya.
“Kami mencoba menyampaikan pesan ini ke Badan Energi Atom Internasional (IAEA) dalam beberapa hari terakhir. Kami mendesak intervensi dari organisasi internasional ini dan keputusan tegas terkait penyerang. Namun mereka belum sampai ke tahap itu,” tuturnya lagi.
“Maka dari itu, kami meminta tak hanya penilaian profesional terkait apa yang terjadi, tetapi intervensi nyata, mengambil kebijakan terberat, termasuk oleh NATO dan negara-negara yang memiliki senjata nuklir,” lanjutnya.
Selain itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mendesak pemimpin Eropa untuk segera bertindak sebelum “bencana nuklir” terjadi, tak lama setelah Rusia menyerang PLTN tersebut.
“Tidak ada negara selain Rusia yang pernah menembak reaktor pembangkit listrik tenaga nuklir. Ini pertama kali, pertama kali dalam sejarah,” kata Zelensky, seperti dikutip CNN.
Zelensky juga mendesak pemimpin Eropa untuk “sadar sekarang” dan menghentikan pasukan Rusia “sebelum ini menjadi bencana nuklir.”
Ia juga menuduh Rusia sengaja menyerang PLTN tersebut dan menilai tindakan ini sebagai suatu hal yang membahayakan Eropa.
“Tank-tank Rusia menembaki blok atom yang dilengkapi pencitra termal. Mereka tahu apa yang mereka tembak. Mereka telah bersiap untuk (serangan) ini,” tuturnya.
“Ada 15 reaktor nuklir di Ukraina. Jika salah satu dari mereka meledak, itu adalah akhir dari semua orang, akhir dari Eropa.”
Sementara itu, kebakaran di PLTN ini terjadi pada Jumat (4/3) pagi. Menurut Layanan Darurat Ukraina, tidak ada korban jiwa dari serangan ini. (CNN/KTN)