Penembakan di Texaz Tewaskan 21 Murid SD dan 1 Guru

Aparat berjaga usai kasus penembakan Robb Elementary School di San Antonio, Texas. SD itu menjadi lokasi penembakan terparah dalam sejarah Texas. Dok: William Luther/The San Antonio Express-News via AP.
Bagikan :

INTERNATIONAL – Kliktodaynews.com|| Korban penembakan di Robb Elementary School di San Antonio, negara bagian Texas, terus bertambah. Berdasarkan informasi terkini, korban penembakan sekolah itu tembus 20 orang.

Insiden penembakan terjadi pada Selasa (24/5) waktu setempat. Mayoritas korban adalah anak-anak. Guru juga ada yang tewas.

Berdasarkan laporan AP News, Rabu (25/5/2022), ada 21 orang yang dilaporkan tewas akibat insiden tersebut. Ada 18 anak yang kehilangan nyawa.

Guru yang tewas adalah Eva Mireles yang mengajar kelas 4 SD.

ABC News menyebut pelaku juga membunuh neneknya sebelum datang ke sekolah. Korban adalah anak kelas 3 dan 4 SD.

Kasus penembakan ini lebih parah ketimbang tragedi penembakan sekolah SMA Columbine (1999) dan SMA Stoneman Douglas (2018).

Jumlah kematian di penembakan Texas itu diperkirakan masih terus bertambah.

Hingga kini, kasus penembakan sekolah terparah di AS terjadi di SD Sandy Hook di negara bagian Connecticut. Pelaku bernama Adam Lanza yang berusia 20 tahun menewaskan 27 orang.

Adam Lanza disebut mengidap sejumlah masalah psikologis. Setelah melakukan aksi kejinya pada anak-anak, ia bunuh diri dengan tembakan di kepala.

Sebelumnya dilaporkan, penembakan massal sekolah di Amerika Serikat (AS) terjadi lagi. Lokasi penembakan sekolah itu adalah Robb Elementary School di Uvade, San Antonio, negara bagian Texas. Ada 14 murid yang dilaporkan tewas dan satu orang korban lain adalah guru. Insiden terjadi pada Selasa (24/5) waktu setempat.

Dilaporkan AP News, Rabu (25/5), Gubernur Texas Gregg Abbot berkata pelaku adalah remaja berusia 18 tahun. Ini merupakan insiden paling parah dalam sejarah Texas.

Penembak itu bernama Salvador Ramos yang berasal dari komunitas masyarakat Latino yang berjarak 135 kilometer jauhnya dari kota San Antonio. Belum diketahui apa motif dari pelaku.

Gubernur Texas berkata pelaku menembak para murid dan guru. Dua aparat juga dilaporkan terluka, namun diperkirakan akan selamat.

Pelaku diduga ditewaskan oleh aparat, namun investigasi lebih lanjut masih diperlukan. Senjata yang dipakai pelaku diduga adalah rifle.

Wali Kota San Antonio Ron Nirenberg telah mengirimkan duka cita.

Anggota FBI telah datang ke gedung sekolah dan para polisi juga masih berjaga di sekitar TKP. Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut Presiden AS Joe Biden telah diberitahu mengenai insiden ini. Rencananya, Presiden Biden akan segera mengirimkan pernyataan. di Gedung Putih.

Lebih Parah dari Columbine

Ini adalah insiden penembakan massal sekolah di AS yang kesekian kalinya terjadi. Kasus penembakan ini lebih parah ketimbang penembakan SMA Columbine pada 1999.

Total kematian di insiden Columbine adalah 15 orang, termasuk dua pelaku. Sementara, jumlah korban di Rob Elementary School telah mencapai 16 orang, termasuk pelaku.

Ini juga insiden penembakan terparah sejak pandemi COVID-19 terjadi setelah murid-murid AS harus belajar online namun kini sudah kembali belajar tatap muka.

Sebelum pandemi, penembakan sekolah terjadi di Parkland, Florida. Total ada 17 orang yang kehilangan nyawa. Pelaku masih 19 tahun.

Masalah senjata api masih menjadi perdebatan sengit di politik AS. Sulitnya mengatur senjata api karena terkait konstitusi karena ada yang menafsirkan bahwa senjata api dilindungi konstitusi.

Sumber : Liputan6

Bagikan :