INTERNATIONAL – Klitkodaynews.com|| Rumah sakit di Peshawar Pakistan kini penuh sesak oleh para keluarga korban bom bunuh diri yang terjadi di salah satu masjid di markas kepolisian di Peshawar pada Senin (30/1).
Pemerintah mencatat, jumlah korban tewas kini mencapai 100 orang. Sebanyak 97 di antaranya merupakan aparat kepolisian dan 3 lainnya merupakan masyarakat sipil.
Sementara 170 orang lainnya mengalami luka-luka.
Salah seorang pejabat pemerintah setempat, Riaz Mahsud, mengatakan jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah. Hal ini dikarenakan para petugas masih terus melakukan pencarian para korban di balik puing-puing reruntuhan.
“Sejauh ini, 100 jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Lady Reading,” kata juru bicara rumah sakit, Mohammad Asim, dikutip dari Reuters, Rabu (1/2).
Sementara Menteri Pertahanan Khawaja Asif menjelaskan, bahwa pelaku bom bunuh diri berada di saf pertama saat meledakkan dirinya. Ledakan yang ditimbulkannya itu menghancurkan lantai atas masjid saat ratusan jemaah melakukan sholat dzuhur.
Serangan kali ini diklaim sebagai serangan yang paling mematikan di Peshawar sejak bunuh diri di Gereja All Saints yang menewaskan puluhan jemaat minoritas Kristen Pakistan pada September 2013 silam.
Menteri Dalam Negeri Rana Sanaullah mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Termasuk mencari tahu bagaimana cara pelaku bisa lolos dari pos pemeriksaan petugas di sana.
Ledakan ini terjadi sehari jelang kedatangan IMF ke Islamabad untuk memulai pembicaraan tentang membuka pendanaan untuk ekonomi Asia Selatan yang dilanda krisis neraca pembayaran.
Sumber : kumparan.com