Dua Stasiun Pompa Minyak Saudi Diserang “Drone” Bersenjata

Bagikan :

Riyadh-Kliktodaynews.com Dua stasiun pompa minyak di Arab Saudi pada Selasa (14/5/2019) pagi telah menjadi target serangan dengan menggunakan drone atau pesawat tanpa awak bersenjata.

Demikian pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid Al=Falih, seperti diwartakan Arab News. Pemerintah Saudi menyebut pelaku serangan sebagai teroris. Drone menyerang dua stasiun pompa di pipa bagian Timur-Barat, yang mengalirkan minyak dari ladang di Provinsi Timur ke pelabuhan Yanbu di pantai barat.

Serangan tersebut menyebabkan kebakaran di stasiun nomor 8. Al-Falih menyatakan, situasi dapat dikendalikan setelah terjadi kerusakan terbatas. Perusahaan minyak Saudi, Aramco, kemudian mengonfirmasi terjadinya serangan tersebut.

“Kami merespons kebakaran di pompa Timur Barat 8 yang disebabkan insiden sabotase menggunakan dorne bersenjata, yang menargetkan stasiun pompa 8 dan 9,” demikian bunyi pernyataan.

Sebagai tindakan pencegahan, perusahaan itu untuk sementara menutup fasilitas pipa. “Saudi Aramco mengonfirmasi, tidak ada cedera atau kematian yang dilaporkan,” lanjutnya. Sementara itu, pasokan minyak dan gas Aramco belum terpengaruh insiden serangan tersebut.

Sebelumnya, Saudi juga menghadapi serangan sabotase pada dua kapal tanker minyak di Teluk Arab. Al-Falih menyatakan, kerajaan Saudi memandang serangan itu sebagai tindakan teror pengecut yang bertujuan menghancurkan dunia. “Serangan di Teluk dan Arab Saudi ditujukan kepada dunia dan bukan hanya kepada kerajaan Saudi,” katanya.

“Serangan ini membuktikan pentingnya semua pihak melawan serangan teror yang merusak seperti itu, termasuk Iran yang mendukung para militan Houthi,” ujarnya.

Al-Arabiya melaporkan, juru bicara Houthi mengatakan 7 pesawat tanpa awak telah menargetkan stasiun pompa di dekan Yanbu. Sekjen Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit, mengecam keras serangan yang disebutnya sebagai ancaman serius bagi keamanan regional,

Sumber : Kompas

Bagikan :