ICDF Monitoring Proyek TTM di Kabupaten Humbahas

Bagikan :

DOOLOKSANGGUL –  International the coorporation and developmen fund(ICDF)melakukan kunjunhan kerja ke kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) dalam rangka monitoring, survey proses dan hasil proyek Taiwan Technical Mission (TTM) di Kabupaten Humbahas, Rabu (31/7)

Kunjungan itu diterima Pemkab Humbang Hasundutan (Humbahas) diwakili Asisten Perekonomian dan Pembangunan Martogi Purba ST MT, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Ir Junter Marbun bersama OPD terkait,dan Manager Lapangan/Tim Transisi Food Estate Humbahas Van Basten dari fihak food estate Rabu 31/7 tahun 2024 di ruang rapat Kantor Bupati Humbahas.

Kunjungan itu dipimpin Mr Ming Hong Yen selaku Director of Technical Cooperation Department didampingi Mr Chang Ken Hua (Specialist of Technical Cooperation Department), Mr Kao Hsiang Tai (Director of Taiwan Technical Mission in Indonesia) dan Mr Chiu Chien Hsiang perwakilan TTM di Kabupaten Humbahas.

Martogi Purba dalam diskusi itu menyampaikan apresiasi atas kehadiran TTM di Kabupaten Humbang Hasundutan yang telah melakukan pembinaan kepada para petani mulai dari pengolahan lahan sampai dengan pasca panen.

Ada beberapa kendala yang dihadapi selama ini, seperti luas lahan yang tidak dapat dikelola karena keterbatasan tenaga kerja dari segi jumlah maupun pengetahuan dan usia yang rata rata sudah tua.

Kemitraan pemerintah dengan TTM akan berakhir pada 2025 mendatang, namun Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan masih berharap kehadiran TTM tetap berlanjut di Kabupaten Humbang Hasundutan dengan skala yang lebih luas.

Van Basten menjelaskan bahwa TTM telah berhasil melakukan rotasi pertanaman untuk komoditas kubis, cabai, kentang dan bawang merah. Permasalahan utama yang dihadapi petani adalah masalah benih.

Dijelaskan,bahwa saat ini pemerintah sedang membangun Taman Sains Teknologi Hortikultura dan Herbal (TSTH2) yang diharapkan nantinya dapat menghasilkan benih yang adaptif dan handal.

Petani saat ini banyak menanam kubis yang relatif mudah perawatannya dan cabai yang kadang nilai jualnya tinggi, namun terkadang rendah jika sedang banjir panen di Sumatera. Karena itu perluasan akses pasar sangat diperlukan. Saat ini sudah ada 40 petani dengan luasan 25 Ha yang terpilih dan telah mendapatkan akses permodalan.

Pada kesempatan itu Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Junter Marbun mengatakan kehadiran TTM di Humbang Hasundutan sangat bermanfaat bagi petani. Petani sudah banyak dibina, di bimtek dan praktek di lapangan termasuk kedisplinan dengan waktu. Saat ini petani yang dibina sudah bisa mengatur dan mempergunakan waktu dalam kerja.(eos)

Bagikan :