Kemenyan yang dijual dengan getahnya seharga rata-rata Rp 300.000, namun jika diolah dan disuling menjadi minyak apalagi barang jadi akan jauh lebih mahal.
Pada kesempatan itu, Marlundu Lumbangaol salah seorang yang mengoperasikan alat dari UMKM menjelaskan bahwa Lamitana parfum sendiri merupakan parfum murni atsiri yang dipadukan antara minyak kemenyan dan minyak atsiri lainnya supaya mendapatkan hasil dengan aroma yang mewah dan tahan lama.
Usai meninjau proses pembuatan parfum, Bupati didampingi Kadis Kopenaker Nurliza Pasaribu, Plt. Kalak BPBD Sabar Purba, PLt. Kadis Kominfo Irma Simanungkalit mengunjungi salah seorang pengusaha pengepul kemenyaan di Humbang Hasundutan, Idris Sihite. Dari hasil kunjungan ini diperoleh informasi bahwa kemenyan dieksport sebagai bahan mentah, setelah melakukan pengeringan dan pemisahan kualitas kemenyan. (RED/KTN)