JOMBANG – Kliktodaynews.com|| Mochamad Subchi Azal Tsani (42) atau disapa mas Bechi, anak seorang kiai ternama di Jombang masuk dalam daftar Pencarian Orang (DPO) setelah ditetapkan menjadi tersangka atas kasus pencabulan pemerkosaan terhadap santriwati di Pesantren Majma´al Bahrain Shiddiqiyah.
Pada tahun 2019 Subchi atau mas Bechi telah mendapat panggilan polisi namun, kasus bergulir dengan lambat karena tersangka tidak kooperatif dan terus mangkir dari panggilan pemeriksaan oleh kepolisian.
Tak hanya itu, ayahnya yang seorang kiai dan pendiri PonPes bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti turut ambil andil menghalangi polisi dalam menangkap anaknya.
Ia mengujarkan provokasi bahwa tuduhan kasus pelecehan seksual tersebut adalah bentuk fitnah dan penodaan terhadap PonPes Shiddiqiyah.
¨Bismillahirrahmanirrahim, Allahu akbar untuk keselamatan kita bersama, demi untuk kejayaan Indonesia Raya, masalah fitnah keluarga ini, kembali lah ke tempat masing-masing, jangan memaksakan diri mengambil anak saya yang kena fitnah ini. Semuanya itu adalah fitnah, Allahu Akbar!¨ ujar seorang kiai bernama K.H Muhammad Mukhtar Mukhti di depan ribuan santri PonPes.
Terungkap! Modus Mas Bechi DPO Pencabulan Ngaku Kuasai Ilmu Metafakta, Korban Disuruh Buka Baju Untuk Transfer Ilmu.
Untuk menjalankan aksi bejatnya, Subchi atau mas Bechi mengklaim dirinya kuasai ilmu metafakta, dirinya bisa mentransfer ilmu jika korban membuka pakaian. Bechi juga mengatakan bahwa ilmu metafakta dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit dan mengabulkan keinginan seseorang.
Modus itu pun digunakan untuk melancarkan perbuatan bejatnya, mas Bechi awalnya melakukan rekrutmen pencarian tenaga kesehatan untuk PonPesnya yang nantinya akan diajarkan ilmu metafakta.
Para korban dijanjikan oleh Bechi untuk diajarkan ilmu tersebut namun harus membuka semua pakaian agar ilmunya dapat ditransfer. Korban yang menganggapnya tidak masuk akal awalnya menolak, namun Bechi bersikukuh mengatakan ilmu metafakta memang sulit dijelaskan dengan nalar.
Korban akhirnya terus dipaksa membuka baju hingga terjadilah pencabulan dan pemerkosaan.
Subchi atau mas Bechi sendiri memegang jabatan sebagai guru/wakil rektor Pesantren Shidiqiyyah Ploso Jombang.Ia cukup disegani oleh para pengikut ayahnya. Ribuan santri PonPes tersebut tampak menurut dengan seruan yang mengandung ujaran kebencian demi mengalihkan isu pelecehan seksual yang dilakukan para petinggi PonPes Shiddiqiyah.
Sumber : tvonenews.com