SIBOLGA – Kliktodaynews.com|| Kapolres Sibolga AKBP Taryono Raharja dalam konfrensi persnya selasa (20/9) di halaman Mapolres Sibolga terkait penangkapan KM Cahaya Budi Makmur mengatakan adapun sumber BBM ini ada dua, yang pertama dari PT ASSA sebanyak 48 ton solar, dan yang kedua dari tangkahan Rustam sebanyak 30 ton.
“BBM dari PT ASSA bersumber dari Medan dengan inisial WG dengan dipesan oleh saudara BD dari Jakarta melalui perantaraan tersangka TST, BBM dibawa dari Medan menggunakan satu buah tangki bertuliskan pertamina warna Biru, ini masih dalam proses penyelidikan kami, apakah betul dari pihak pertamina ataukah dari pihak lain, saat ini masih dalam proses penyelidikan,” jelas kapolres.
Kemudian, dilanjutkan Kapolres Sibolga sambil menunjukkan foto untuk barang bukti dari HP nahkoda ada surat pengantar tentang pengiriman BBM dari Medan menuju Sibolga (DO, Red) dan itu masih akan didalami, apakah ini syah atau tidak, nanti ada saksi yang akan melihat apakah surat pengantar ini dinyatakan syah atau tidak oleh pihak pertamina
Sementara itu Section Head Communication & Relations PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Agustiawan ketika dikonfirmasi Awak media, kamis (22/9) meminta agar kasus ini dipercayakan kepada penegak hukum untuk pengusutan masalah ini, jika memang nanti dijumpai ada bukti bukti yang mengarah pada penyalah gunaan penyaluran atau penyaluran yang tidak sesuai maka ini tentu akan ditindak lanjuti pihaknya.
“Jadi terus terang hingga saat ini kami masih menunggu hasil itu, kami tidak mau berkomentar sebelum kami mendapatkan hasil yang utuh sesuai rekomendasi penyelidikan ini,” jelas agus.
Yang kedua terkait DO, jelas Agustiawan, kenapa bisa dari Medan menyuplai kesana? Dasarnya dari mana? Kalau alasan ada DO yang mereka dapatkan, apakah, apakah DO itu sudah di cek? Apakah itu benar DO nya dari medan? Itu satu, yang kedua apakah DO itu asli atau bodong? ini kan harus di cek dulu, karena kalau menurut dugaan kemungkinan ya, ada dugaan modus yang dilakukan adalah penipuan DO, Bisa saja seperti itu.
“Karena kami sangat tahu bahwa masing masing daerah itu sudah memiliki Depo Depo yang menjadi penanggungjawab di daerah masing masing, seperti yang di awal, kalau DO dari Medan memang sudah ditentukan daerah daerah mana saja dan begitu juga Depo sibolga sudah ditentukan daerah mana mana saja yang dilayani, tapi tentu sekali lagi, yang menjadi acuan kita adalah kalau menggunakan mobil pertamina biru adalah BBM industri,” Terangnya.
Jadi BBM industri itu, kata Dia, biasa disalurkan menggunakan mobil warna biru dan kontraknya jelas. Oleh karena itu, pastikan dulu apakah DO nya asli atau palsu, itu harus dipastikan dulu, baru bisa cerita bahwa kalau memang itu benar, itu baru buat lagi tindakan selanjutnya kenapa bisa dari medan ke Sibolga, nah ini harus dipastikan kembali.
“Terkait adanya peran tokoh dari Jakarta dan Medan yang ikut bermain, ada komplotan, kami kembali serahkan kepada pihak kepolisian untuk tindak lanjut, yang jelas kami masih menunggu hasil rekomendasi dari pihak kepolisian untuk bisa kami tindak lanjuti,” ungkap Agus. (JN/KTN)