KLIKTODAYNEWS.COM Pada tahun 2013 kasus kanibalisme yang dilakukan oleh Sumanto sempat menggemparkan tanah air . Ia terlibat pencurian mayat dan juga memakannya, selayaknya mengolah daging pada umumnya.
Kepercayaannya kala itu, tindak kanibalisme memberinya kekuatan batin supranatural. Selain itu, Sumanto mengeringkan organ vital mayat curiannya dan dijadikan sebagai jimat kalung.
Para pakar beranggapan bahwa Sumanto mengidap sakit jiwa. Sehingga setelah dijatuhi hukuman selama 5 tahun, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 2006 Sumanto ditampung di rumah rehabilitasi.
Hingga saat ini Sumanto masih dirawat di Yayasan An-Nur milik KH Supono Mustajab, Desa Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah. Saat ini warga di kampung halaman Sumanto, sudah tidak mau menerimanya lagi.
Kondisinya mulai membaik. Sumanto kini sudah bisa berbaur dengan masyarakat dan kerap diajak ke luar kota, bahkan keliling luar negeri oleh Haji Supono.
Berikut informasi kabar terbaru Sumanto ‘kanibal’.
Melansir dari kanal YouTube Palas weleh-weleh, pemilik akun mengunggah kabar terbaru dari Sumanto si manusia kanibal. Kala itu rombongan Haji Supono tengah diundang mengisi acara ke Desa Sukapura, Lampung Selatan.
Sosok Sumanto mencuri perhatian. Meski kondisinya sudah membaik, tapi cara bicaranya acap kali melantur.
“Guys, kata pengasuhnya kalau Sumanto ditanya A jawabannya B dan ngelantur berarti Sumanto asli,” tulisnya dalam video.
“Pak Sumanto sampai di Lampung ini senang pak? Selain ke Hong Kong, katanya pernah ke luar negeri lagi pak?,” tanya sang perekam video.
“Iyo seneng, nggone dhewek ya (ya senang, tempat saya sendiri). Ya waktu itu kerja tebang tebu teng GMP, belum pernah ke luar negeri. Keluarga kami keluarga Amerika,” ujar Sumanto.
Sepertinya Sumanto merasa senang karena bisa bertandang lagi ke Lampung. Seperti diketahui, sebelumnya Sumanto pernah memakan 2 mayat lain saat ia masih bekerja di perkebunan tebu di Lampung.
Menurut pengasuh yayasan Ahmad Sugimin, Yayasan An-Nur merupakan tempat rehabilitasi untuk penderita penyakit jiwa dan pecandu narkoba.
“Saya yang ngurusin di sana. Ngurus anak-anak, pasien-pasien lain yang di sana juga. Di yayasan punya Haji Supono dan punya Rumah Sakit Jiwa di Purbalingga,” jelas Sugimin.
Sumanto saat ini sudah lebih terawat dan belajar mengenai agama Islam. Beda dengan kondisi saat pertama kali datang, banyak kelakuan aneh yang ditampakkan.
“Ya kalau di sana dulu, sudah ada keanehan karena kan baru datang. Anehnya ya macam-macam gitu, alasan belum kenal,” terang Sugimin yang belum selesai menjelaskan langsung disela Sumanto.
“Ayo munggah kana (ayo naik ke sana), wawancara ning panggung,” tukas Sumanto.
Sumanto sudah bisa bermasyarakat dan berbaur. Perkembangan positifnya juga berkat dukungan dari warga sekitar. Sehingga dia tidak berkeinginan mengulangi kesalahan yang telah lalu.
“Tapi sekarang sudah samaan lah. Sudah mendingan. Bisa bermasyarakat, ikut mengunjungi, ya itulah rehabilitas untuk penyembuhan. Didukung dengan lingkungan setempat,” imbuh Sugimin.
“Sumanto ini sudah ke berbagai tempat, banyak, enam negara kalau nggak salah. Mungkin mau lagi ke Jepang. Terus kemarin ada yang sudah deal, orangnya datang tapi pas lagi nolak juga karena kesibukan Pak Haji. Seharusnya berangkat ke Malaysia sama ke Jepang. Pak Hajinya sibuk,”
Kesukaan Sumanto selama di rumah rehabilitasi, seperti memberi makan peliharaan. Selain itu belajar membuat batu ali atau akik.
“Hobinya ngasih makan ikan, burung, bikin batu ali, belajar ngelas listrik. Kalau ada pekerjaan, Sumanto sering ikut,” pungkasnya.
Sumber : merdeka.com