PEMATANGSIANTAR – Kliktodaynews.com|| MENGALAMI aniaya hingga menderita luka robek sayatan senjata tajam, Jhohandre Siregar (18) pengamen, warga jalan Medan Kelurahan Nagapita Kecamatan Siantar Martoba kota Pematangsiantar, terpaksa dilarikan ke rumah sakit, Senin (09/08/2021) sekira pukul 22.00 WIB
Informasi di himpun. Insiden penganiayaan yang dialami korban terjadi di jalan Penyambungan Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat kota Pematangsiantar
Berawal saat korban melintas di TKP sekira pukul 21.30 WIB, dipanggil dan di ajak berkelahi oleh pelaku FS alias Farel (15) warga jalan Tangki Warung Bengkok Gang Sembat Kelurahan Nagapita Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar.
Saat berhadapan, pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam (sabit) dari dalam tas laku menyerang korban hingga mengalami luka robek sayatan pada kepala bagian belakang, luka sayatan dibagian perut sebelah kiri dan dada.
Korban dilarikan ke RS Rasyida jalan Seram Kelurahan Bantan Kecamatan Siantar Barat Kota Pematangsiantar.
Berkat informasi masyarakat, personil Polsek Siantar Barat dan Sat Intelkam Polres Siantar datang ke RS Rasyida. Peralatan medis tidak memadai di rumah sakit itu, petugas medis meminta polisi agar merujuk korban ke RSUD dr Djasamen Saragih Kota Siantar.
“Peralatan kami tidak memadai pak. Makannya hanya kami bersihkan saja lukanya. Korban pun harus segera dirujuk ini,” ujar petugas Rasyida seraya mengatakan korban dibawa pakai mobil pribadi karena Ambulance Rasyida masih rusak.
Mendengar itu pihak kepolisian menanyakan nomor hp keluarga korban untuk dihubungi. “Langsung kita bawa ajalah ini, uda nggak bisa lagi cakap dia (korban). Tapi coba hubungi dulu keluarganya itu, kasih tau anakknya ini dibacok,” ujar salah satu personel Polsek Siantar Barat sembari menanyakan kepada korban nomor hp keluarganya.
Tidak lama kemudian keluarga korban datang sehingga pihak Kepolisian langsung membawa korban menggunakan mobil pribadi ke RSUD dr Djasamen Saragih.
Kapolsek Siantar Barat IPTU Ringgas Lubis hingga berita ini dikirimkan ke redaksi belum dapat dikonfirmasi.
[TIM/KTN]