Ditambahkan, salah satu tantangan terbesar pembangunan adalah keterbatasan kapasitas fiskal di tengah kebutuhan investasi yang semakin meningkat.
Oleh karena itu, kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan sektor swasta menjadi faktor penting dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Kepala Inspektorat Provinsi Sumatera Utara, Sulaiman Harahap SH MSP CGCAE menyampaikan, pemerintah provinsi berkomitmen mendukung kebijakan investasi nasional melalui strategi pembangunan berbasis potensi wilayah.
Inspektur memaparkan, realisasi investasi di Sumatera Utara terus menunjukkan peningkatan signifikan. Pada tahun 2024, investasi di Sumut mencapai Rp53,67 triliun dengan penyerapan tenaga kerja lebih dari 42 ribu orang, terutama di sektor industri kimia dan makanan yang memiliki keterkaitan kuat dengan potensi sumber daya alam daerah.
“Transformasi ekonomi di Sumatera Utara diarahkan pada pengembangan sumber daya alam, peningkatan kualitas SDM, serta kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Melalui upaya ini, kita berharap perekonomian daerah tumbuh lebih inklusif dan berdaya saing,” jelasnya.
Mendampingi Wabup pada FGD tersebut, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs Hendra Wijaya; Inspektur, H Edwin Nasution SH MSi CGCAE; Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip, Muhammad Salim SP MSi; Kepala Bagian Organisasi, Gento Herlambang SSos MSi dan lainnya. (Tim)
