“Hari ini saya ke Pasar Deli Tua untuk mengecek langsung harga-harga. Terutama cabai. Ternyata bervariasi. Saya juga temukan bahwa di Pasar Deli Tua tidak menjual beras. Inilah yang menjadi salah satu pemicu kenaikan harga tersebut,” tambahnya.
Dengan adanya TOPPIS, Bupati berharap, harga-harga komoditas, terutama pemicu inflasi bagi Deli Serdang bisa turun dan terkendali serta menjadi pilihan masyarakat.
“Program ini akan berjalan hingga akhir tahun. Untuk tahun depan kita belum tahu akan berlanjut atau tidak. Tapi yang pasti program yang dilakukan Pemkab Deli Serdang akan terus ada hingga Desember. Semoga satu-dua bulan terakhir ini harga dapat terkendali,” pungkas Bupati.
Sebelumnya, Bupati mengaku telah melakukan operasi pasar di seluruh kecamatan, serta membuka titik penanaman cabai baru di Sibolangit seluas 10 hektare untuk memperkuat pasokan.
Warga menyambut baik program ini. Tika, salah seorang ibu rumah tangga, mengaku sangat terbantu dengan adanya TOPPIS. “Senang kali kami, beli berasnya murah, cabainya cuma Rp1. Terima kasih Pak Bupati,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Yani, warga Deli Tua lainnya. “Awalnya tahu dari cerita orang. Ternyata betul, beli beras 5 kilo bisa tebus cabai Rp1, bayarnya pakai QRIS. Program seperti ini sangat membantu,” katanya.
BHINNEKA MART BERFUNGSI SEBAGAI TOPPIS
Di sisi lain, Pemkab Deli Serdang melalui BUMD PT Bhinneka Perkasa Jaya juga terus memperkuat strategi pengendalian inflasi daerah dengan memperluas jaringan Bhinneka Mart yang berfungsi sebagai TOPPIS.