Guru SMKN 1 Kutalimbaru Dipolisikan Saat Lerai Murid Berkelahi

Bagikan :

“Kami tanyakan di mana dicekik, di mana dikeroyok, tidak bisa menjawab. Kalau HP-nya dirampas, di mana kejadiannya? Tapi tetap tidak bisa menjelaskan,” terang Sopian.

Setelah perdebatan singkat, keluarga siswa akhirnya meninggalkan sekolah. Namun, sore harinya, AG bersama pamannya yang juga guru honorer di sekolah tersebut, berinisial A, menunggu Sopian sepulang kerja dan melakukan penganiayaan.

“Setelah pulang sekolah saya dikeroyok oleh bapak dan pamannya,” ujar Sopian.

Akibat pemukulan itu, Sopian mengalami luka memar di bagian leher dan dada. Ia kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kutalimbaru. Namun, laporan Sopian tak mendapat tanggapan, sementara laporan balik dari pihak keluarga siswa justru diproses lebih dahulu oleh pihak kepolisian.

“Karena itu saya mengundurkan diri. Laporan penganiayaan saya tidak ditanggapi, malah laporan mereka yang diproses,” ungkapnya.

Kasus ini menjadi perhatian publik hingga Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, turun langsung menemui Sopian di kediamannya di Kota Binjai, Jumat (31/10/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Bobby menyampaikan harapannya agar kedua pihak dapat menyelesaikan persoalan secara damai, mengingat kejadian itu berawal dari niat baik seorang guru yang berusaha menjaga ketertiban di sekolah.

“Kalau dari kita, pasti ingin damai, dua-duanya. Harapan kita tentu dari pihak sekolah, murid, dan orang tua murid, ini sama-sama tugas kita mendidik anak. Jadi kita inginnya damai,” ujar Bobby.

Bagikan :