DAIRI – Keturunan Oppung Pamalam Sipakkar berencana membangun rumah adat atau rumah singgah di Dusun IV, Desa Silalahi III, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi. Bangunan tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 90 solop boni dan difungsikan sebagai tempat persinggahan bagi seluruh keturunan Oppung Pamalam Sipakkar.
Rumah adat ini dirancang sebagai pusat kegiatan keluarga besar, tempat musyawarah adat, pelaksanaan upacara tradisional, serta wadah pelestarian nilai-nilai budaya Pomparan Pamalam Sipakkar.
Jomson Sipakkar, salah satu ahli waris Oppung Pamalam Sipakkar, dalam keterangan persnya kepada Kliktodaynews.com pada Kamis (16/10/2025) mengatakan bahwa pihaknya telah mendirikan posko di lokasi pembangunan, tepatnya di Juma Balihan.
“Kami sebagai generasi Oppung Pamalam Sipakkar merasa terpanggil untuk mendirikan rumah adat ini sebagai tanda penghormatan terhadap leluhur kami dari Desa Silalahi III,” ujar Jomson yang kini berdomisili di Kabupaten Rokan Hulu.
Ia menambahkan, pembangunan rumah adat tersebut diperkirakan akan menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar dengan luas bangunan sekitar 15 x 20 meter. Bangunan ini diharapkan dapat menjadi tempat berkumpul seluruh keturunan Oppung Pamalam Sipakkar, terutama saat digelar acara adat.
Sementara itu, Dima Sipakkar, salah satu cicit tertua Oppung Pamalam Sipakkar, ketika dihubungi melalui telepon pada Jumat (17/10/2025), mengungkapkan bahwa lahan tempat pembangunan rumah adat sempat diklaim oleh pihak lain.
“Lahan ini sempat diklaim milik seseorang bernama T.
