Nilai Tukar Rupiah Menguat 55 Poin Per 16 September 2020

Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS.
Ilustrasi, uang rupiah dan dolar AS.
Bagikan :

Jakarta – Kliktodaynews.com Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS langsung tancap gas pada perdagangan hari ini, Rabu (16/9/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat 55 poin atau 0,37 persen ke posisi 14.790 per dolar AS. Indeks dolar terpantau menguat 0,06 persen ke level 93,1030 pada pukul 08.51 WIB.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berhasil menguat dalam dua sesi terakhir seiring dengan faktor pelemahan mata uang dolar secara global. Pada perdagangan hari ini, Rabu (16/9/2020), rupiah diperkirakan kembali menguat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Selasa (15/9/2020) rupiah ditutup menguat 35 poin ke level Rp14.845 per dolar AS, dari posisi sebelumnya Rp14.890 per dolar AS. Ini merupakan penguatan hari kedua berturut-turut pada pekan ini.

Rupiah menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Yuan China terpantau menguat 0,44 persen, ringgit Malaysia naik 0,35 persen, baht Thailand naik 0,29 persen, peso Filipina menguat 0,21 persen, serta won Korea naik 0,41 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dari sisi global, dolar AS memang tengah melemah pada perdagangan hari ini seiring dengan kabar baik mengenai pengembangan vaksin Covid-19.

Dalam riset hariannya, dia menyebut perkembangan positif akan vaksin membuat persepsi pelaku pasar terangkat dan berbondong-bondong masuk pasar saham, yang kemudian menyebabkan dolar melemah.

“Dalam perdagangan di hari Rabu, mata uang rupiah kemungkinan masih akan berfluktuatif namun ditutup menguat 20-40 poin di level 14.820-14.900,” ujar Ibrahim melalui keterangan tertulis, Rabu (16/9/2020).

Dia menambahkan, dari dalam negeri rilis data neraca perdagangan kemarin cukup membuat lega pelaku pasar. Sebagaimana diketahui, Indonesia mencetak surplus US$2,33 miliar pada neraca perdagangan Agustus 2020.

Selain itu, pelaku pasar juga lega karena pemberlakuan PSBB ternyata tidak terlalu ketat seperti yang diperkirakan. (RED/KTN)

Sumber: marketbisnis.com

Bagikan :