
PEMATANGSIANTAR – Wali Kota Pematangsiantar, Wesly Silalahi SH MKn, menyatakan optimis prevalensi stunting di Kota Pematangsiantar dapat terus ditekan. Hal ini, menurutnya, dapat tercapai dengan komitmen kuat, kolaborasi lintas sektor, pemanfaatan anggaran secara optimal, serta pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang transparan dan akuntabel.
Keyakinan tersebut disampaikan Wesly dalam sambutannya pada Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Aksi 3 Rembuk Stunting Tahun 2025, yang digelar di Ruang Serbaguna Pemko Pematangsiantar, Kamis (28/08/2025).
Wesly menjelaskan, sesuai Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021, penurunan stunting merupakan salah satu prioritas nasional. Rembuk Stunting menjadi langkah penting untuk memastikan intervensi dilakukan secara terintegrasi antara perangkat daerah, lembaga non pemerintah, serta masyarakat.
“Komitmen bersama ini bukan sekadar di atas kertas, tetapi harus dilaksanakan dengan sepenuh hati. Karena kita membangun Kota Pematangsiantar melalui sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas,” tegasnya.
Wesly menekankan agar kelurahan yang ditetapkan sebagai lokus stunting tahun 2025 benar-benar serius melaksanakan program, dengan dukungan lurah, puskesmas, dan seluruh stakeholder terkait. Ia juga meminta agar setiap calon pengantin diwajibkan melakukan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas sebelum menikah.
“Langkah ini penting untuk mencegah kematian ibu, bayi, dan anak, serta sebagai upaya dini mempercepat penurunan stunting,” ujarnya.