Apalagi Puskesmas Tomuan menjadi satu-satunya Puskesmas di Kota Pematangsiantar yang memberikan pelayanan serta pengobatan kepada pasien HIV.
“Serta baru saja kemarin menyandang predikat akreditasi A. Untuk itu kami ucapkan terima kasih,” ucap dr Susanti.
Tidak lupa, dr Susanti mengucapkan terima kasih kepada para dokter internship yang telah memberikan perhatian sebagai upaya ikut terlibat dalam upaya penanganan ataupun penanggulangan kasus stunting di Kota Pematangsiantar.
Sementara itu, Kepala Dinas Kadis Kesehatan Kota Pematangsiantar drg Irma Suryani MKM menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu program Pemko Pematangsiantar menurunkan angka stunting di Kota Pematangsiantar.
Irma juga mengatakan, upaya pencegahan dan penanggulangan stunting telah dimulai dengan Intervensi Serentak di bulan Juni 2024 dan dilanjutkan hingga akhir Desember 2024.
“Kita bersyukur di tahun 2023 angka stunting kita turun cukup baik, dari 14,3 persen menjadi 7,7 persen di tahun 2023. Kita berharap angka 7,7 persen dapat kita turunkan minimal menjadi 6,7 persen di akhir tahun 2024. Tentunya upaya pencegah dan penanggulangan wasting yang merupakan resiko tinggi mungkin akan terjadi jika tidak kita atasi bersama,” terang Irma.
Ia mengajak semua pihak memiliki kepedulian untuk upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan stunting.
“Kepada ibu-ibu pemilik balita yang hari ini hadir, kami berterima kasih. Semoga yang disampaikan oleh dokter internship dan upaya-upaya yang dilakukan oleh dokter internship beserta Puskesmas Tomuan dapat bermanfaat dan meningkatkan status gizi anak-anak kita menjadi lebih baik lagi, untuk mengejar ketertinggalan yang selama ini,” terangnya.