Jakarta-Kliktodaynews.com Teknik menyetir mobil merupakan keahlian yang bisa dilatih. Namun, ada juga kebiasaan yang disepelekan tetap dilakukan oleh pengemudi, padahal bersifat tidak aman.
Alasannya, karena sudah menjadi kebiasaan, kadang pengemudi tidak sadar kalau hal tersebut bisa membahayakan.
Kebiasaan driver seperti menginjak pedal kopling ketika jalan menurun, kaki selalu menempel di pedal kopling, dan menggenggam setir yang tidak aman.
“Menginjak pedal kopling ketika turunan tidak sesuai dengar standar yang aman. Perilaku tersebut bisa menyebabkan mobil turun dengan kecepatan yang tidak bisa dikontrol pengemudi.
Masih tentang pedal kopling bahwa kalau kaki yang selalu menempel pada pedal kopling juga kebiasaan yang salah. Kebiasaan ini biasanya dilakukan oleh pengemudi yang takut mesinnya mati, padahal justru membuat kampas kopling cepat aus dan kaki pengemudi cepat pegal.
Cara memegang setir juga ada caranya. Sebaiknya tidak menggunakan hanya satu tangan untuk mengolah setir, itu kebiasaan yang salah dan membahayakan. Selain itu tangan tidak boleh menggenggam setir.
“Kalau setir dibayangkan seperti jam, letakkan tangan kanan di jam tiga dan tangan kiri di jam sembilan dengan ibu jari tidak menggenggam setir. Mengapa, karena ketika airbag mengembang, tidak melukai jempol pengemudi.
Pada kesempatan ini pula banyak di beberapa daerah, masih ada salah kaprah penggunaan lampu hazard sebagai indikator untuk berjalan lurus di persimpangan.
Penggunaan lampu hazard sebagai indikator jalan lurus masih digunakan di beberapa daerah. Tentu saja salah kaprah, jika dilakukan malah membuat bingung pengendara lainnya dan bisa menyebabkan kecelakaan.
Melakukan sejumlah kesalahan seakan menjadi hal yang lazim bagi pengemudi pemula. Namun ada hal yang harus diperhatikan agar tidak mengakibatkan kesalahan yang fatal.
Kebanyakan kesalahan pengemudi pemula adalah kurangnya pemahaman tentang kendaraan dan operasional.
Pengemudi pemula biasanya melakukan injak pedal tidak lembut, sering slip pedal gas dan kopling (untuk mobil manual). Sehingga kendaraan bergerak tersendat bahkan terkadang responnya lama.
Pengemudi pemula juga kurang sensitif dalam membaca putaran mesin (RPM). Hal ini membuat perpindahan gear di RPM tinggi atau tidak konsisten, yang bisa berefek pada konsumsi bahan bakar.
Kesalahan yang paling awam dilakukan oleh pengemudi pemula adalah menentukan posisi kendaraan dan ruang imajiner di depan jalan yang belum akurat, sehingga sering menyerempet sesuatu yang ada di dekat mobil.
Tidak lupa pula,selama melakukan perjalanan jangan lupa untuk selalu memakai sabuk pengaman atau safety belt.Karena kebanyakan pengemudi sering melupakan atau jarang menggunaan sabuk pengaman atau safety belt.
Pemasangan Safety Belt atau Sabuk Pengaman ini sangatlah penting.Karena dapat mengurangi benturan yang akan terjadi.
Kebanyakan setiap para pengemudi menyepelekan soal pemakaian Safety Belt atau Sabuk Pengaman ini.
Maka dari itu marilah kita menjadi pelopor keselamatan bagi kita sendiri dan bagi pengguna jalan yang lain.( DNM/KTN )